Selasa, 18 November 2014

= Anak

ANAK

Hasrat yang selalu menyala dikandung badan
Yang Tidak Pernah Tidur selalu welas asih kepada yang dicintaiNYA
Prasangka baik selalu dipupuk agar tumbuh dan tegak menguat disanubari
Aku mohon ijin kepada para malaikat...
Kita akan selalu bersama
Melangkah diatas jalan kesucian yang telah didoakan
Aku tersadarkan ...nak....
Wujudmu memang anak kecil
Tetapi engkau telah memberi pencerahan kepadaku
Engkau menilai dan engkau mengamati
Engkau ajarkan kepadaku tentang Maha AgungNya Yang Maha Besar
Aku tertunduk tetapi berbahagia
Karena ternyata ilmu itu ada dimana saja dan bimbingan selalu aku terima dari Yang Maha Menghidupi
Penyucian diri adalah cita-cita
Selalu aku goreskan semangat itu dengan sepenuh jiwa raga
Detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun berlalu
Tidak ada yang sia - sia
Karena setiap detik adalah proses menyiapkan qolbu ini
Untuk menerima penyucian diri dari Yang Maha Penyayang.

by : wijanarko
18 November 2014

Rabu, 05 November 2014

= Rumah

RUMAH

Keagungan silaturahmi selalu menyapa dalam setiap keheningan hatiku
Kemuliaan - kemuliaan yang akan tumbuh bersemi ketika persaudaraan dirajut
Memang kadang sulit untuk memahami sebuah tanda atau misteri
Tetapi dengan ketulusan dan keikhlasan semua akan terbuka dengan gamblang


Engkau Yang Maha Pengasih serta Yang Maha Penyayang
Selalu mengajak aku untuk berfikir
Menggunakan akal
Karunia dan berkah dari-Mu

Engkau ajarkan apa arti sebuah persaudaraan dan persatuan
Yang melampaui bata-batas teritorial sebuah wilayah dan negara
Sekali lagi Engkau ajarkan apa arti rahmatan lil alamin
Berfikir dan bertafakur memang seyogyanya terus aku pupuk
Agar kecerdasan hatiku akan terus terasah dan tidak tumpul

Ya Allah, Ya Tuhanku....
Begitu indah ciptaan-Mu yang Engkau gelar diseluruh penjuru bumi ini
Engkau ajarkan dan mengajak aku untuk menggunakan nalarku
Untuk memahami dan menghayati betapa dahsyat semua ciptaan-Mu

Rumah-Mu yang indah tidak tertandingi
Tempat nenekmoyang kami mengenal kebesaran-Mu
Tempat kami untuk menyembah-Mu, tetapi juga tempat kami untuk bersilaturahmi
Mengenal berbagai bangsa dan negara yang warganya menyembah-Mu
Menghormati berbagai perbedaan yang menurut-Mu adalah rahmat

Aku bersyukur..
Aku memohon
Semoga Engkau terus muliakan rumah-Mu, sehingga seluruh umat manusia semakin mengenal-Mu dan bersujud dihadapan-Mu.


ki wijanarko
( penggali Sastra Gending )
5 Nopember 2014

Minggu, 12 Oktober 2014

Pertanggung jawaban karya sastra Ki Wijanarko ( Street Performance )

Membaca karya sastra , Pertanggung jawaban karya sastra Ki Wijanarko ( Street Performance ) dihadapan publik kota Yogyakarta dan seluruh penduduk NKRI di Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta, Garis Imajiner Yogyakarta
Senin, 29 September 2014, Jam : 17.00 WIB — with Ki Wijanarko.





MATA

MATA

Terpejam tetapi tidak hanya sekedar memejamkan mata
Cahaya dan sinar kebenaran tetaplah akan terus menengok dan mengunjungiku
Berbaris di sisi kanan kiriku atau didepan dan dibelakangku, bahkan sang kebenaran yang masih melayang terbang ingin menghampiriku

Kesetiaan kepada konsekuensi aku cintai
Dengan tulus dan ikhlas
Kubingkai niat ini dengan pigura harapan dan prasangka yang indah
Seindah cahaya kemilauMU

Aku tidak mau dengan kejinya sang kegelapan
Bahkan hanya menyebutpun aku tidak sudi
Karena bukankah aku dulu berasal dari rumah yang bercahaya ?
Dan bukankah aku menyatu dengan cahaya yang menentramkan ini ?

Bukan karena apa
Mungkin karena keterbatasan waktu
Sang pedang yang yang harus aku kelola dengan baik
Karena jika tidak, maka sang waktu akan mengambilnya 

 Sehingga menyesal dibelakang sudah tidak ada gunanya lagi

Nuraniku, qolbuku, mataku yang terindah, tetaplah dirimu terjaga
Tidak segan aku membasuh nuraniku melalui tarekat, jalan kemuliaan
Walau kadang sesama tidaklah suka
Tidak apa - apa, karena kunci jalan sutera sudah aku pegang teguh
Biarlah itu menjadi butiran - butiran embun pagi yang menari diatas daun menghibur hatiku
Suro diro joyoningrat lebur dening pangastuti

by : wijanarko




Pantun

Makan agar-agar rasanya manis dan kenyal,
Jualan sayur lodeh agar bisa jaya dan kaya;
Daripada duduk melamun dan mengkhayal
Yuk kita bekerja dan tetap terus berkarya.

Pantun

Hari minggu rekreasi kepantai Krakal,
Cucak rowo bulunya tinggal empat;
Bekerja keras untuk menabung bekal
Sukses dunia, akherat akhirnya didapat.

by : wijanarko

Pantun

Petruk kini bergaya menjadi sutradara,
Semar menangis kejepit kakinya dipintunya;
Ngapain berkelahi sesama saudara
Minum kopi bersama lebih indah tentunya.